Selasa, 03 Januari 2012

Cari Muka

baru-baru ini saya kagum dengan aksi jokowi yang membeli mobil produk lokal, dan langsung menetapkannya menjadi mobil dinas Walikota ini. Beliau menggunakan produk mobil esemka, bentuknya ga jelek,buat pribadi ga keren, cm udah cukup oke untuk terobosan awal. Mudah-mudahan ini akan berjalan dan berkembang menjadi merk mobil yg nyentuh internasional. saya belum nyari tau dulu ada apa dengan mobil Timor . Bimantara . etc. yang waktu itu saya tidak peduli berita, dan yang saya tau produk itu mengalami masalah (atau tidak?) dan tiba2 lenyap begitu saja dari jalur aspal (bisa aja ternyata produk itu dipakai di bukan jalur aspal, tapi diatas taman dan bukan sebagai mobil :p ). Mudah2an Mobil esemka ini tidak demikian.


http://data.tribunnews.com/foto/bank/images/JOKOWI_MOBIL_DINAS.jpg


Namun yang ganggu di pikiran bukan itu, 1 hari setelah berita walikota menggunakan mobil itu, timbul opini dari tokoh lain yang diliput oleh sebuah media, 

http://oto.detik.com/read/2012/01/03/145314/1805654/1207/gubernur-jateng-sembrono-esemka-dijadikan-mobil-dinas

Di satu sisi agak benar memang, bahwa perlu dinilai prosedur keselamatan terlebih dahulu. Cuma setelah membaca keluar kalimat mengatakan bahwa jokowi "cari muka", pribadi sangat kurang setuju sama kalimat itu. Sebagai sesama tokoh negara / daerah, kurang pantas menuduh bahkan mengeluarkan kalimat secara harafiah bahwa tokoh yang lain cari muka, toh kalau memang dia cari muka, tidak pantas disampaikan / direndahkan di depan publik, menurutku sesama tokoh harus sama-sama membantu menjaga atau meningkatkan citra masing-masing pejabat. 



Di satu sisi, berpikir bahwa...*masih aga ragu dengan pemikiran ini, namun aga sedikit yakin*, kalau memang dia mau cari muka, dia mencari muka dengan jalan yang benar. (Tapi kalimat benar ini mungkin sudah dipengaruhi oleh image jokowi yang sudah sangat positif karena berita2 yang saya dengar mengenai beliau dari sumber2 yang saya dapat percaya dan bukan hanya media. ), pertama saya berpikir klo memang dia cari muka, pasti ada jalan lain yang bisa dia lakukan selain menggunakan produk lokal. klo aku coba sotoy-kan dari opini pribadi, banyak pejabat ingin mobilnya mewah seperti mercy,BMW atau merk2 lain, namun saat keluar mobil anak bangsa yang ingin tampil, kegagahan pejabat2 itu pun menjadi pertimbangan mereka masing2, klo ga make kesannya ga dukung anak bangsa, pdhl gua ga doyan sama mobilnya, mungkin juga ada pertimbangan ga gagah pake mobil murah coy, klo ga salah denger mobil esemka itu cuma 90 jt-an, klo ga salah jg, harga itu sama kayak mobil daihatsu ceria yang kecil mungil tapi jarang ada yg mo make, susah untuk menjadi pelopor, saat sudah banyak yang membeli atau menggunakan, barulah tim2 pejabat "ngikut" nyusul beli krn ga mau dianggap beda (apalagi produk bangsa, klo ga make bisa dapet opini abis2an dari rakyat ). Justru yang ngikut ini yang "jelas!" cari muka, krn ga mau dianggap beda, yang lain make, akhirnya gua make ah biar ga dianggap jelek. menyebalkan . klo itu benar, maka ada fenomena nyolot2an pakai mobil tergagah / termahal, gimana klo dirubah menjadi nyolot2an duluan pake mobil anak bangsa, nyolot yg bener kayaknya?

Disini juga mikir, mengenai cari muka...agak ganggu sebenarnya masalah itu, aku mikir klo memang ada banyak pejabat ngelakuin perbuatan baik, lalu dibilang cari muka semua, wah bingung jadinya, kita ga pernah tau apa dia memang cari muka atau ga (klo segala opini ke pribadi2 pejabat dihilangkan dulu),  apalagi klo image dia yang terbangun bagus, dia dapat kepercayaan rakyat, setelah jadi pejabat ngaco-nya ampun2an, bahkan korupsi. Ya mungkin rakyat musti pinter-pinter bisa cari tahu mana tokoh yang bener meskipun susah juga pastinya dapet info2 yg bener. Perhatikan figur2 dalam setiap penampilan, sejarah etc. Ada tokoh yang ngambekan (ngambekan ko mo jadi presiden...ditunjukin pula depan umum) , ada yang intelektualnya keliatan ga pinter, ada yang bodohnya membela satu aliran dengan jelas2...susah euy...

Pak Dahlan Iskan masih mempunyai image yang bagus di saya, berita yang tersiar di umum adalah beliau yang secara general merakyat sekali, naik kereta, naik ojek, pakai sepatu kets, etc (kurang menggelegar dengan reputasi dia memimpin PLN, CEO jawa pos dan MenegBUMN, kyknya rakyat butuh yang lebih jelas / mudah / keliatan dicerna rakyat, seperti yang susah2 gitu :D ) . Namun klo baca buku-nya (blum sampai habis dibaca), mungkin karena dia pernah transplantasi hati yang kata dokter tidak boleh  setelah ditransplant, tidak boleh gemuk, sehingga dia tidak menggunakan mobil sama sekali, melainkan jalan kaki, naik kereta, etc. agar sehat. Kalaupun dia cari muka, cari muka-nya bagus banget, dia bisa tau ga enaknya naik kereta, dia ga bikin macet dengan foraider seperti tokoh2 yang lain, cari muka-nya bikin dia susah, etc... kalau dia memang bener cari muka....dia mencari muka yang benar buat saya


http://megapolitan.kompas.com/read/2011/12/05/15535797/Dahlan.Iskan.Naik.KRL.Berdesakan.dengan.Rakyat

http://www.detiknews.com/read/2011/12/23/095930/1798225/10/takut-terlambat-dahlan-iskan-naik-ojek-ke-istana-bogor

ikuti dia di :

http://dahlaniskan.wordpress.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar